Tema kali ini adalah tentang rangkaian
listrik. Di berbagai paper tentang rangkaian listrik, khususnya untuk
frekuensi tinggi, saya sering menemukan penggunaan sebuah metode untuk
menyederhanakan permasalahan. Namanya even-odd mode analysis
(bahasa Indonesianya: analisis mode genap-ganjil). Sayangnya, saya
menemukan sedikit sekali referensi yang membahas tentang hal ini dari
awal (kecuali ref. [1-2] yang lumayan penjelasannya). Tiba-tiba sudah
langsung masuk ke aplikasinya. Dan banyak juga istilah-istilah yang
berasal dari metode ini, misalnya even/odd impedance, even/odd resonant frequency, dll. Baiklah, apa itu analisis mode genap-ganjil?
Metode ini bermanfaat kalau rangkaiannya simetris. Misalkan seperti ini.
Pertama-tama, yang dimaksud dengan mode
genap adalah, kita menyusun, misalnya sumber tegangan (juga berlaku
untuk sumber arus), di sebelah kanan dan kiri supaya nilainya sama.
Begitu juga polaritasnya. Bagaimana dengan arus dan tegangannya? Tentu
nilainya akan sama untuk rangkaian di sebelah kanan dan kiri karena
rangkaiannya simetris. Jadi:
Ia = IA
Ib = IB
Ic = IC
Va = VA
Vb = VB
Ib = IB
Ic = IC
Va = VA
Vb = VB
Tunggu dulu. Ada yang aneh dengan arus Ic dan IC. Mereka bertemu dan arahnya berlawanan. Karena arus masuk harus sama dengan arus keluar, maka Ic = -IC.
Nilainya berlawanan, tetapi harus sama? Satu-satunya solusi adalah
kedua arus tersebut haruslah bernilai nol. Tentu -0 = 0 bukan? Apa
artinya jika arusnya nol? Tidak ada arus. Garis hijau putus-putus
berfungsi seperti open circuit (hubung terbuka). Jadi, buang saja kabel yang melewati garis hijau tersebut, sehingga menjadi:
Dengan demikian, kita buang saja gambar
yang di sebelah kanan. Dengan hanya menganalisis rangkaian di sebelah
kiri, nilai arus dan tegangan di rangkaian sebelah kanan dapat diketahui
karena Ia = IA, dan seterusnya. Jadi lebih simple
kan? Tadinya ada 3 resistor dan 2 sumber tegangan, sekarang hanya ada 2
resistor dan satu sumber tegangan. Intinya, untuk mode genap, potong
rangkaian simetris, buang setengah rangkaiannya, lalu kabel-kabel yang
memotong sumbu simetri dibiarkan open.
Bagaimana dengan mode ganjil? Sama
seperti mode genap, hanya saja polaritas sumber tegangan di sebelah
kanan harus berlawanan dengan yang di sebelah kiri. Kalau di kiri
positif, di kanan harus negatif, dan sebaliknya. Arus dan tegangan di
masing-masing komponen pada rangkaian sebelah kanan tentu saja akan
berkebalikan dengan yang di sebelah kiri. Jadi:
Ia = -IA
Ib =- IB
Ic = -IC
Va = -VA
Vb = -VB
Ib =- IB
Ic = -IC
Va = -VA
Vb = -VB
Arus Ic dan -IC tidak bermasalah karena memang nilainya berkebalikan. Namun, tetap ada kontradiksi di sini, yaitu pada tegangan Vb dan VB. Berdasarkan hukum Kirchhoff untuk tegangan, hubungan ini harus dipenuhi: Vb = VB. Solusinya adalah kedua tegangan tersebut bernilai nol, analog dengan mode genap. Tegangan nol berarti sama saja seperti ada short circuit (hubung singkat) di garis hijau, jadi rangkaian dapat disederhanakan menjadi:
Jadi, untuk mode ganjil, potong rangkaian
simetris, buang setengah rangkaiannya, lalu kabel-kabel yang memotong
sumbu simetri dihubungsingkatkan ke ground. Kalau diperhatikan,
sumbu simetri garis hijau ini seperti cermin dan semua kabel yang
melewati cermin ini akan diputus atau langsung dihubungkan ke ground, tergantung jenis modenya.
Kalau kedua sumber nilainya berbeda alias
tidak simetris, katakanlah 10 V dan 5 V, apakah metode ini masih dapat
digunakan? Ajaibnya bisa, tapi tentu saja rangkaiannya tetap harus
simetris. Kedua sumber tegangan tersebut dapat diuraikan menjadi,
misalnya 7,5 V dan 2,5 V (7,5+2,5=10) untuk di sebelah kiri, dan 7,5 V
dan -2,5 V (7,5-2,5=5) di sebelah kanan:
Berdasarkan prinsip superposisi, kita
dapat menganalisis secara terpisah, pertama untuk di kiri dan kanan
masing-masing 7,5 V (ini mode genap!) dan kiri-kanan 2,5 dan -2,5 V (ini
mode ganjil!). Hasil analisisnya adalah hasil penjumlahan dari arus
atau tegangan pada mode genap dan ganjil. Hati-hati plus-minusnya :)
Jadi, hanya dengan menganalisis separuh
dari rangkaian, kita dapat memperoleh karakteristik seluruh rangkaian.
Ok, untuk contoh ini mungkin masih mudah, tetapi kalau berurusan dengan
rangkaian yang kompleks, penggunaan sifat simetri ini dapat mempercepat
perhitungan.
Referensi:
[1]. http://www.ittc.ku.edu/~jstiles/723/handouts/Symmetric%20Circuit%20Analysis%20present.pdf [2]. http://www.ittc.ku.edu/~jstiles/723/handouts/Odd%20Even%20Mode%20Analysis.pdf
0 komentar:
Posting Komentar